LONDON - Ilmuwan asal Inggris menjelajahi dasar laut
Karibia dan menemukan ventilasi hidrotermal. Temuan mengejutkan ini
menunjukkan adanya celah atau ventilasi dasar laut yang paling dalam di
dunia.
Menggunakan kendaraan dasar laut remotely-operated vehicle (ROV) di palung Cayman, para peneliti menemukan situs baru dasar laut di kedalaman 5.000 meter di bawah permukaan laut.
Pada
kedalaman tiga mil di dasar laut Karibia ini, ROV yang dikenal dengan
nama ISIS ini bergerak perlahan di sekitar ventilasi, mengambil gambar
serta mengumpulkan sampel. Ventilasi hidrotermal merupakan salah satu
fitur unik dari laut dalam.
Keberadaan ventilasi di dasar laut
ini telah ditemukan pertama kali pada era 1970-an. Sejak itu, ventilasi
hidrotermal ditemukan di sekitar 200 lokasi di seluruh dunia, termasuk
Samudera Selatan dan Atlantik.
Semburan air dari ventilasi
hidrotermal yang baru ditemukan ini memiliki suhu 401 celcius. Ini
menjadikan ventilasi hidrotermal sebagai area terpanas yang ada di Bumi.
Kepala
ilmuwan Jon Copley dari National Oceanography Centre mengungkapkan,
penemuan "menara mineral mengejutkan" ini benar-benar menarik bagi
ilmuwan. "Kami awalnya mengira bahwa ini adalah situs yang kami temukan
sebelumnya. Namun, ini tampak begitu berbeda," tutur Copley, seperti
dikutip BBC, Kamis (21/2/2013).
Ia menjelaskan, temuan
ini mengajarkan ilmuwan bahwa betapa sedikit hal yang mereka ketahui
tentang kehidupan dasar laut. "Ini tentang keajaiban planet ini, sesuatu
yang telah 'disembunyikan' dalam waktu yang lama," pungkasnya.
Dalam
ekspedisi ini, peneliti juga menemukan hewan unik seperti udang putih
yang berkerumun di bebatuan dasar laut. Tampaknya, udang ini tidak
memiliki kemampuan untuk melihat.
"Kami tidak berpikir hewan ini
memfungsikan matanya, tetapi mereka memiliki organ yang tidak biasa di
bagian belakang. Organ ini seperti sistem peringatan bagi mereka untuk
memberitahu mereka ketika mereka mendapatkan kondisi suhu yang terlalu
panas. Sehingga, mereka tidak terlalu dekat dengan air panas dari
ventilasi," jelasnya.
0 comments:
Post a Comment